- Home>
- DEWI SUSANTI >
- AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Posted by : Dewi Susanti
Kamis, 23 Agustus 2018
Dewi Susanti (16080694004)
S1Akuntansi16B
Pertanyaan :
“Bagi organisasi
yang mencari laba, adanya laba menjadikan pengukuran kinerja lebih mudah
sedangkan tidak adanya pengukuran hasil yang tepat dalam Organisasi Sektor
Publik menyebabkan pengukuran kinerja menjadi lebih sulit.”
Apakah pernyataan
di atas benar?
Jawaban :
Menurut
saya pernyataan diatas benar, karena organisasi sektor publik memiliki beberapa
hal yang menjadi tolak ukur kinerja, bukan hanya kemampuan membelanjakan uang
publik melainkan juga harus memperhatikan dalam segi ekonomi, efisien, dan
efektivitas, dan juga segi outcome. Artinya,
bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah harus memiliki dampak kepada
kepentingan dan kebutuhan publik atau masyarakat sesuai dengan tuntutan publik
serta dapat dipertanggung jawabkan kepada publik. Kepercayaan dan dukungan dari
publik merupakan hal yang sangatlah penting bagi suatu organisasi sektor publik
dalam menunjang keberhasilannya.
Organisasi sektor publik harus menyediakan pelayanan publik yang murah dan
berkualitas. Apabila organisasi sektor publik mampu menyediakan pelayanan
publik yang murah dan berkualitas, maka organisasi tersebut akan memperoleh
kepercayaan dan dukungan publik, karena mereka akan mempertanggung jawabkan
kepada publik atas penggunaan dana yang diperolehnya dari publik.
Terdapat
beberapa hal yang perlu dijawab untuk mengetahi keberhasilan suatu organisasi
sektor publik, sebagai berikut (Mahmudi, 2007:13)
1.
Apa yang sebenarnya diukur?
2.
Skala atau ukuran apa yang digunakan?
3.
Berapa toleransi kesalahan yang diterima?
4.
Siapa yang akan mengukur?
5. Untuk siapa informasi kinerja tersebut dan apa yang akan
mereka lakukan dengan laporan hasil kinerja tersebut?
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai capaian suatu
strategi melalui tolak ukur kinerja yang telah ditetapkan. Tolak ukur kinerja
organisasi sektor publik untuk menilai pencapaian organisasi dapat melalui alat
ukur keuangan dan keuangan. Pengukuran kinerja sangatlah penting untuk menilai
akuntabilitas organisasi dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang
baik.
Pengukuran
kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud, adalah sebagai
berikut (Mardiasmo, 2009:121).
1.
Pengukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk membantu memperbaiki
kinerja pemerintah, maksudnya adalah untuk membantu pemerintah berfokus pada
tujuan dan sasaran program unit kerja. Akibatnya, hal ini dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik dalam memberikan pelayanan.
2.
Ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian
sumber daya dan pembuatan keputusan.
3.
Ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkan
akuntabilitas publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.
Dari
ketiga hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tidak hanya satu indikator
yang menggambarkan kinerja organisasi sektor publik secara komprehensif, jadi kinerja
organisasi sektor publik memiliki ruang lingkup yang luas dan mulitidimensional.
Hal ini menunjukkan bahwa dimensi output yang dihasilkan oleh organisasi sektor publik
lebih banyak bersifat intangible output. Oleh karena itu dalam pengukuran kinerja
organisasi sektor publik tidak hanya berdasarkan tolak ukur keuangan tetapi
juga non keuangan.